gus teja

Rabu, 22 Januari 2014

PERAN PARIWISATA DALAM PEMBANGUNAN



  1. AGEN PEMBANGUNAN
Pariwisata juga dikatan sebagai katalisator dalam pembangunan, karena dampak yang diberikannya terhadap kehidupan perekonomian di negara yang dikunjungi wisatawan.
Pada dasarnya Harry G. Clement mengatakan : “Bila pejabat-pejabat tinggi pemerintahan tidak mengerti dan tidak mendukung pengembangan pariwisata, maka keseluruhan perekonomian menderita, karena sarana perekonomian akan terbengkalai atau menganggur”.
  1. PENTINGNYA PARIWISATA BAGI
                PEREKONOMIAN
Pariwisata merupakan faktor penting dalam pembangunan ekonomi suatu negara, karena mendorong perkembangan beberapa sektor perekonomian nasional, misalnya :
  1. Peningkatan kegiatan perekonomian sebagai akibat dibangunnya sarana dan prasarana demi pengembangan pariwisata.
  2. Meningktanya industri-industri yang erat kaitannya dengan pariwisata.
  3. Meningkatnya hasil pertanian dan peternakan untuk keperluan hotel dan restoran.
  4. Meningkatkan permintaan terhadap : handicraft, souvenir, goods, art printing dll
  5. Memperluas barang-barang lokal untuk lebih dikenal oleh dunia internasional
  6. Meningkatkan perolehan devisa negara, sehingga dapat mengurangi beban defisit neraca pembayaran
  7. Memberikan kesempatan berusaha, kesempatan kerja, peningkatan penerimaan pajak bagi pemerintah dan peningkatan pendapatan nasional.
  8. Membantu membangun daerah-daerah terpencil yang selama ini tidak tersentuh pemerintah.
  9. Mempercepat perputaran perekonomian pada negara-negara penerima kunjungan wisatawan.
  10. Dampak penggandaan yang ditimbulkan pengeluaran wisatawan, sehingga memberi dampak positif bagi pertumbuhan daerah tujuan wisata yang dikunjungi wisatawan. 
  1. PARIWISATA SEBAGAI ALAT KEBIJAKSANAAN EKONOMI DI NEGARA BERKEMBANG
Dewasa ini pembanguna ekonomi pada kebanyakan negara-negara berkembang kelihatan lebih banyak ditujukan untuk memberikan industri yang dapat menghasilkan barang-barang modal, namun sangat disangsikan keberhasilannya, karena kualitas barang dan harga yang ditawarkan tidak bisa bersaing dengan pasar luar negeri, apalagi dalam menghadapi era globalisasi, bersaing dengan negara-negara maju.
Hal ini tidal lain disebabkan :
Ø  Biaya produksi relatif masih tinggi
Ø  Kebanyakan para pengusaha di negara-negara berkembang tidak banyak mengetahui sektor-sektor ekonomi.
Ø  Kekurangan tenaga ahli.
  1. PARIWISATA SEBAGAI “QUICK YIELDING INDUSTRY”
Quick yielding berarti cepat menghasilkan. Dengan mengembangkan pariwista sebagai suatu industri, perolehan devisa yang dibutuhkan untuk pembangunan ekonomi lebih cepat diperoleh dibandingkn dengan melakukan pengiriman komoditi keluar negeri (ekspor) yang memakan waktu relatif lama.
q  Ekspor
                devisa bagi suatu negara dapat diperoleh dengan menjual barang atau komoditi keluar negeri melalui kegiatan export.
q  Invisible Export
                invisible export berarti eksport tidak nyata, karena memang tidak ada barang atau komoditi yang dikirim ke luar negeri. Devisa diperoleh dengan menarik wisatawan mancanegara datang berkunjung pada suatu negara.
  1. KEDUDUKAN PARIWISATA SEBAGAI PENGHASIL DEVISA.
Masuknya devisa sektor pariwisata bukan saja dari pengeluaran wisatawan, akan tetapi berasal dari beberapa transaksi sebagai berikut :
  1. Penerimaan visa fee
  2. Hasil penjualan tiket maskapai penerbangan
  3. Biaya taksi dari bandara ke hotel
  4. Biaya penginapan di hotel atau penginapan
  5. Biaya makan dan minum selama di Indonesia
  6. Biaya tours and sightseeing pada DTW
  7. Biaya taksi atau angkutan lokal untuk shoping
  8. Pengeluaran untuk cindera mata
  9. Fee perpanjangan visa bisa diperlukan.
  1. PERAN DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN NASIONAL DAN PENERIMAAN PAJAK
Menurut Samuelson yang dimaksud dengan pendapatan nasional adlah : “jumlah produk dan jasa yang dihasilkan masyarakat dalam suatu perekonomian yang nilainya dihitung dalam periode satu tahun.
Untuk menghitung Pendapatan Nasional diguakan beberapa pendekatan yaitu :
  1. Pendekatan Produksi
  2. Pendekatan pengeluaran
  3. Pendekatan penerimaan
  4. Peningkatan pendapatan nasional dari sektor pariwisata.
  1. REKOMENDASI WTTC UNTUK INDONESIA
World Travel & Tourism Countil merekomendasikan agar pemerintah indonesia secara nasional mempertimbangkan agar menetapkan industri pariwisata sebagai “prioritas strategis” bagi pengembangan ekonomi Indonesia di waktu-waktu yang akan datang dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
  1. Mengakui kontribusi dampak pariwisata terhadap perekonomian.
  2. Bentuk “satellite national account”.
  3. Membentuk wahana pengembangan industri yang efektif.
  4. Menuju pasar terbuka dan kompetitif.
  5. Menerapkan pembangunan berkelanjutan.
  6. Menghapus kendala pertumbuhan

Tidak ada komentar: